Run by Collective Soul
Pagi itu tanggal 05 Januari 2012
Angin lumayan sejuk membuai
Setelah menyelesaikan urusan ke-imigrasi-an keluar dari Vietnam di Moc Bai
Aku berjalan sambil menyedekapkan tangan
Menjaga raga agar tak menggigil
Pun sinar mentari yang telah memudarkan mendung menggantung tak jua menghangatkan
Pun sinar mentari yang telah memudarkan mendung menggantung tak jua menghangatkan
Beberapa ratus meter kemudian aku sudah berada di pintu gerbang Cambodia
Bavet
Telah kuselipkan 25 Dollar di paspor untuk keperluan Visa On Arrival masuk Kerajaan tersebut
Gelisah menunggu kepastian di dalam counter imigrasi
Khawatir jika uangnya kurang
Sementara turis-turis lain dari Amerika Selatan tampak riuh dengan bahasa latin yang tak kumengerti
“Indonesia!, Indonesia!”
Salah seorang petugas masuk sambil membawa segepok paspor
Aku mengacungkan tangan menjawab panggilannya
Dia mengangsurkan pasporku sambil mengatakan: “Indonesian no need visa, keep your money”
Sejenak aku tertegun
Menatap 25 Dollar yang dikembalikannya
Ada jeda satu tarikan nafas
“Hurry up! Keep your money!” Tegasnya lagi sambil menunjuk kantong celanaku
Mungkin dikiranya aku tidak paham bahasa inggris
Aku pun bergegas masuk
Pasporku dicap
Sidikjariku dipindai
Dan,
Yeah! Aku resmi menjadi tamu (baca: gembel) sampai tiga puluh hari ke depan
Meski begitu aku tidak akan selama itu
Selanjutnya,
Masih menggunakan bis yang sama dari Vietnam semalam
Aku meneruskan perjalanan menuju Siem Reap
Niatku ingin melihat Angkor Wat dari dekat
Menapak tilasi jejak Angelina Jolie
Mencecap wanginya yang tertinggal
Keelokannya bagai pelangi di kanvas mega selepas hujan
Lekuk tubuhnya, ranum bibirnya, binar matanya, lagak lakunya, jenjang kakinya
Sexy!
Semua kata yang dicipta/dirangkai/diurai para pujangga tidak akan cukup untuk merepresentasikannya
Satu-satunya hal yang masih dapat kuingat secara waras adalah:
‘Sudah tiga hari sejak kedatangan di Vietnam aku belum mandi sama sekali’
Jangan tanya kenapa!
Moc Bai - Bavet (05 Januari 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar